Kamis, 15 November 2012

KURSI DEWAN DIBUANG DEMONSTRASI



Tak Ada Yang Masuk Kantor.

Bau-bau, KP. Puluhan mahasiswa yang menamakan dirinya Liga Mahasiswa Nasional Demokratis (LMND) melakukan unjuk rasa di Kantor DPRD Kota Bau-bau, beberapa waktu lalu. Dalam aksi unjuk rasa tersebut, mahasiswa menentang kehadiran tambang nikel yang hendak dikelola oleh PT Bumi Inti Sulawesi Tenggara (BIS) yang berada dikecamatan Bungi dan Sorawolio.
            Dalam aksinya, puluhan massa ini mendatangi
kantor PT BIS Yang berada di jalan Pahlawan, Pala 3, Kecamatan Sorawaolio. Dalam orasinya, mahasiswa meminta agar aktivitas yang saat ini dilakukan agar segera dihentikan. Pasalnya, aktivitas yang dilakukan saat ini dinilai telah merusak lingkungan dan persawahan yang berada dikecamatan tersebut.
            Usai berorasi, massa ini ingin bertemu dengan pimpinan PT BIS. Namun setelah menunggu beberapa lama, tak satupun dari pihak PT BIS yang ingin menemui para demonstran. Al hasil mahasiswa ini memaksa masuk ke dalam kantor dengan memanjat pagar. Namun usaha mahasiswa tersebut sia-sia karena hanyanterdapat karyawan dan satpam yang menjaga kantor tersebut.
            Karena tidak ada yang dapat ditemui, massa ini akhirnya bergeser melakukan unjuk rasa di kantor DPRD Bau-bau. Sekitar pukul 11.00 wita, puluhan massa ini tiba dikantor DPRD Bau-bau. Kedatangan mereka di kantor DPR, meminta kepada wakil rakyat tersebut untuk mencabut izin pertambangan PT BIS. Namun saynagnya, hal serupa seperti yang dialami di kantor PT BIS terjadi. Tak seorangpun anggota DPRD Bau-bau berada ditempat
            Karena tidak ditemui, massa akhirnya menduduki ruang rapat kantor DPRD. Karena tak seorangpun anggota dewan yang menemui mereka. Massa pun mengambil kursi ketua dan anggota dewan lalu dibuang ke halaman  kantor dewan.
      “sudah cukup lama kami menunggu, kantor apa ini baru jam 11 sudah tidak ada orangnya. Kita bakar saja  ini kursi-kursi”, teriak salah seorang demonstran sambil mengangkat kursi, lalu membuangnya di halaman kantor. Puluhan anggota kepolisian yang melakukan pengamanan tidak dapat berbuat apa-apa, upaya pencegahan juga tidak dilakukan kepolisian. Mereka hanya bisa menyaksikan aksi mahasiswa ini membuang satu demi satu kursi wakil rakyat itu. Setelah melakukan aksinya mahasiswa ini selanjutnya membubarkan diri.


Tidak ada komentar: