Tak
Ada Yang Masuk Kantor.
Bau-bau,
KP. Puluhan mahasiswa yang menamakan dirinya Liga Mahasiswa Nasional Demokratis
(LMND) melakukan unjuk rasa di Kantor DPRD Kota Bau-bau, beberapa waktu lalu.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, mahasiswa menentang kehadiran tambang nikel
yang hendak dikelola oleh PT Bumi Inti Sulawesi Tenggara (BIS) yang berada
dikecamatan Bungi dan Sorawolio.
Dalam aksinya, puluhan massa ini
mendatangi
kantor PT BIS Yang berada di jalan Pahlawan, Pala 3, Kecamatan Sorawaolio. Dalam orasinya, mahasiswa meminta agar aktivitas yang saat ini dilakukan agar segera dihentikan. Pasalnya, aktivitas yang dilakukan saat ini dinilai telah merusak lingkungan dan persawahan yang berada dikecamatan tersebut.
kantor PT BIS Yang berada di jalan Pahlawan, Pala 3, Kecamatan Sorawaolio. Dalam orasinya, mahasiswa meminta agar aktivitas yang saat ini dilakukan agar segera dihentikan. Pasalnya, aktivitas yang dilakukan saat ini dinilai telah merusak lingkungan dan persawahan yang berada dikecamatan tersebut.
Usai berorasi, massa ini ingin
bertemu dengan pimpinan PT BIS. Namun setelah menunggu beberapa lama, tak
satupun dari pihak PT BIS yang ingin menemui para demonstran. Al hasil
mahasiswa ini memaksa masuk ke dalam kantor dengan memanjat pagar. Namun usaha
mahasiswa tersebut sia-sia karena hanyanterdapat karyawan dan satpam yang
menjaga kantor tersebut.
Karena tidak ada yang dapat ditemui,
massa ini akhirnya bergeser melakukan unjuk rasa di kantor DPRD Bau-bau.
Sekitar pukul 11.00 wita, puluhan massa ini tiba dikantor DPRD Bau-bau.
Kedatangan mereka di kantor DPR, meminta kepada wakil rakyat tersebut untuk
mencabut izin pertambangan PT BIS. Namun saynagnya, hal serupa seperti yang
dialami di kantor PT BIS terjadi. Tak seorangpun anggota DPRD Bau-bau berada
ditempat
Karena tidak ditemui, massa akhirnya
menduduki ruang rapat kantor DPRD. Karena tak seorangpun anggota dewan yang
menemui mereka. Massa pun mengambil kursi ketua dan anggota dewan lalu dibuang
ke halaman kantor dewan.
“sudah cukup lama kami menunggu, kantor
apa ini baru jam 11 sudah tidak ada orangnya. Kita bakar saja ini kursi-kursi”, teriak salah seorang
demonstran sambil mengangkat kursi, lalu membuangnya di halaman kantor. Puluhan
anggota kepolisian yang melakukan pengamanan tidak dapat berbuat apa-apa, upaya
pencegahan juga tidak dilakukan kepolisian. Mereka hanya bisa menyaksikan aksi
mahasiswa ini membuang satu demi satu kursi wakil rakyat itu. Setelah melakukan
aksinya mahasiswa ini selanjutnya membubarkan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar